Pada postingan saya kali ini akan saya jelaskan mengenai aperture. Aperture adalah besarnya bukaan dari lubang diafragma pada lensa kamera. Aperture mendefinisikan besarnya bukaan diafragma sebuah lensa. Gunanya untuk mengontrol cahaya yang masuk ke sensor pada kamera lewat bukaan pada lensa. Aperture mengacu pada ukuran lubang di lensa yang menentukan jumlah cahaya yang jatuh ke film atau sensor. Ukuran lubang (bukaan) dikendalikan oleh diafragma yang bisa disesuaikan mirip dengan pupil mata kita. Aperture mempengaruhi Exposure dan Depth of Field. Sama seperti shutter speed, ukuran bukaan merupakan setengah dari ukuran bukaan sebelumnya. Untuk mencapai hal ini, diafragma mengurangi diameter aperture dengan faktor 1,4 (akar kuadrat dari 2) sehingga permukaan aperture menjadi setengah kali lebih kecil.
Karena prinsip-prinsip dasar optik, ukuran aperture mutlak dan diameter tergantung pada panjang fokus (focal length). Sebagai contoh, diameter aperture 25mm pada lensa 100mm memiliki efek yang sama seperti diameter aperture 50mm pada lensa 200mm. Jika kita membagi diameter aperture dengan focal length, hasilnya sama dengan 1/4 pada contoh tersebut, terlepas dari focal length. Menggambarkan aperture sebagai pecahan dari focal length lebih praktis bagi para fotografer daripada menggunakan ukuran aperture mutlak. “Aperture relatif” ini disebut dengan f-number atau f-stop. Pada laras lensa, contoh 1/4 di atas ditulis sebagai f/4 atau F4 atau 1:4.
Dari situ dapat diketahui aperture berikutnya akan memiliki diameter yang 1,4 kali lebih kecil dari aperture sebelumnya, sehingga f-stop setelah f/4 akan f/4 x 1/1.4 atau f/5.6. Menurunkan ukuran aperture dari f/4 ke f/5.6 akan membagi dua jumlah cahaya yang masuk, terlepas dari focal length. Lensa modern menggunakan skala f-stop standar, yang merupakan urutan dari angka yang sesuai dengan faktor akar kuadrat dari 2 (atau 1,41), misalnya: f/1, f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22, f/32, f/45, f/64, f/90, f/128, dst. Nilai-nilai tersebut adalah hasil pembulatan agar lebih mudah untuk diingat. Urutan di atas dapat diperoleh dari:
berikut ini ilustrasinya:
Semakin tinggi f-number, ukuran aperture akan semakin kecil (karena f-number adalah pecahan dari focal length).
0 komentar:
Posting Komentar